
Umumnya casino bukanlah tempat yang dilengkapi dengan sistem keamanan berstandar biasa. Apalagi casino-casino besar seperti yang ada di Las Vegas. Hanya orang tak waras yang memiliki ide untuk merampok kasino besar dengan segala risikonya. Nah, cerita yang sama juga diangkat menjadi sebuah film judi Ocean’s Eleven.
Sinopsis Film Judi Ocean’s Eleven
Film judi Ocean’s Eleven menceritakan tokoh utama, Danny Ocean. Ia adalah residivis yang baru saja menghirup udara bebas. Ia rupanya telah lama memiliki rencana untuk merampok 3 casino besar yang ketiganya terhubung dengan ruangan khusus yang berfungsi sebagai brankas raksasa. Ketiga casino plus brankasnya ini adalah milik seorang pengusaha kaya yang bernama Terry Benedict.
Agar rencana perampokan ini berhasil, Danny lalu merekrut Rusty. Meski awalnya Rusty menolak dan menganggap ide perampokan ini adalah ide gila, pada akhirnya ia menerima tawaran Danny. Keduanya lalu merekrut Reuben yang tak lain adalah seorang pengusaha sekaligus pesaing terberat Benedict. Reuben diminta sebagai penyandang dana untuk aksi perampokan dalam film judi Ocean’s Eleven.
Usai melakukan kesepakatan dengan Reuben, Danny dan Rusty merekrut lagi 10 orang lagi guna membantu mereka saat aksi perampokan berlangsung. Kesepuluh orang yang direkrut ini memiliki profesi yang berbeda-beda. Sebut saja pemain sirkus, basher (profesi peledak), ahli komputer, dan para penyusup yang jumlahnya paling banyak di antara profesi lainnya. Dengan kesepuluh anggota baru ini, Danny kini memiliki ‘kesebelasan’ yang siap beraksi.
Seputar Film Judi Ocean’s Eleven
Secara umum, film judi Ocean’s Eleven tak jauh berbeda dengan kebanyakan film Hollywood bergenre action lainnya. Plot ceritanya sungguh klasik dan bisa dibilang klise. Bahkan banyak kritikus film yang mengatakan bahwa Ocean’s Eleven adalah film yang dibuat untuk memenuhi selera pasar.
Ide cerita perampokan casino dalam film judi Ocean’s Eleven ini bisa dianggap sebagai ide cerita yang mainstream, apalagi di kancah dunia perfilman Hollywood. Beruntungnya, adegan-adegan perampokan dalam film judi terbaik ini dikemas dengan sangat apik dan serius oleh sang sutradara, Steven Soderbergh.
Bagi kalian yang sudah pernah menonton, adegan perampokan dalam film ini sama sekali tidak menunjukan aksi-aksi kekerasan seperti yang mungkin pernah kita bayangkan sebelumnya. Hanya saja, adegan-adegan ini dibuat rumit. Siapapun yang tidak memperhatikan adegan perampokan dengan detail, sudah pasti akan bingung.
Menariknya lagi, adegan perampokan yang terdapat pada alur cerita film judi Ocean’s Eleven ini ditampilkan dalam timing yang sangat tepat. Antar anggota ‘kesebelasan’ beraksi dengan menjalankan tugas masing-masing dan dengan detail timing yang berurutan dan pas.
Misal, ada yang bertugas mengalihkan perhatian sekaligus membuat sibuk karyawan casino, termasuk sang pemilik, Terry Benedict. Kemudian ada juga yang bertugas memasuki brankas. Nah, untuk tugas yang satu ini, diperlukan dua orang; satu orang bertugas membuka brankas dari dalam dan satu orang lainnya membuka brankas dari luar.
Untuk mencegah alarm berbunyi, Basher alias sang peledak bertugas untuk mematikan aliran listrik seluruh kota. Dari aksi Basher ini, tak hanya listrik seluruh kota saja yang padam, melainkan sensor keamanan yang terpasang di ketiga casino juga ikut mati.
Listrik padam juga menyebabkan keributan sana-sini, termasuk di dalam casino. Petugas keamanan juga terlihat sibuk mengatasi keributan ini. Di ruangan lain, Danny sudah bersiap dengan brankas palsu yang sudah dibuat semirip mungkin dengan brankas yang asli. Bagaimana dengan kamera pengawas? Tentu soal kamera pengawas sudah ditangani oleh si ahli komputer, Livingston.
Konflik
Film judi Ocean’s Eleven tak hanya menayangkan aksi perampokan ‘halus’ yang dilakukan oleh Danny dan team, melainkan juga menampilkan konflik personal yang mempengaruhi alur cerita dalam film. Misal, ada adegan di mana Rusty baru saja mengetahui bahwa Tess, mantan istri Danny, rupanya memiliki affair dengan Terry. Dari sini muncul konflik intern antara Rusty dan Danny. Rusty menuduh bahwa Danny merencanakan aksi perampokan ini karena dilatarbelakangi oleh rasa dendam terhadap Terry.
Soderbergh, sang sutradara, tampaknya berhasil menggarap film judi terbaik ini dengan sangat baik. Sebagai seorang sutradara senior, ia tetap mempertahankan gaya dan idealisme-nya. Sepertinya Soderbergh tidak terpengaruh dengan selera pasars perfilman saat ini. Ia tidak perlu ‘mengemis’ kepada publik dengan cara mengikuti tren perfilman yang sedang digandrungi oleh masyarakat jaman sekarang.
Sikap idealis sang sutradara juga terlihat dari harapan terbesarnya bahwa gaya filmnya ini tidak ingin banyak diikuti oleh sineas-sineas lain. Tujuannya hanya satu: agar film-film garapannya memiliki ciri khas yang otentik dan unik.
Yang paling menarik adalah meski film judi Ocean’s Eleven ini kesannya mendapatkan tempat yang spesial di mata Soderbergh, film ini tetap laris manis di box office. Para aktor dan aktris yang dilibatkan juga tak main-main. Melalui penokohan yang dibawakan para aktor dan aktris ini, Ocean’s Eleven memberi warna yang berbeda bagi para fans film-film garapan Soderbergh. Bukan lagi film tentang satire terhadap kehidupan politik maupun sosial, melainkan aksi-aksi serombongan bandit yang pernah nge-hits di era 1960an.
Baca juga: 11 Film Barat Judi: Hiburan Pas di Tengah Masa Pandemi