You are currently viewing Perbedaan Sablon Polyflex dan Sablon Plastisol yang Wajib Diketahui

Perbedaan Sablon Polyflex dan Sablon Plastisol yang Wajib Diketahui

Sablon dalam dunia konveksi memiliki berbagai jenis dan ragam yang bervariasi. Banyaknya jenis ini tentunya membuat penggunaannya lebih beragam. Salah satu jenis yang paling populer adalah jenis sablon polyflex dan plastisol. Apa perbedaan sablon polyflex dan sablon plastisol?

Perbedaan Sablon dan Karakter Polyflex

Perbedaan Sablon Polyflex dan Sablon Plastisol yang Wajib Diketahui
source: bengkelprint.co.id

Polyflex menggunakan material sejenis sticker vinyl dan memiliki hasil warna yang cerah dan detail serta awet dan juga tahan lama, namun sayangnya tidak dapat mencetak warna gradasi dan juga tidak bisa disetrika secara langsung.

Dalam dunia konveksi sudah diketahui bahwa sablon polyflex merupakan teknik sablon digital menggunakan bahan flex atau heat transfer film. Untuk proses pengerjaannya biasanya lebih cepat dibandingkan jenis sablon plastisol.

Tinta yang digunakan dalam jenis sablon ini lebih cair. Sehingga dalam proses pembuatannya tidak tidak diperlukan proses pengeringan, namun perlu dilakukan proses peeling atau pelepasan bagian yang tidak termasuk dalam desain. Proses peeling ini juga bisa memakan waktu apabila desain yang dipilih memiliki detail yang rumit.

Untuk sablon polyflex kalian hanya memerlukan mesin heat press saja untuk merekatkan bahan flex yang sudah di cutting ke media kaos yang sudah disiapkan. Untuk wadah tintanya, bahan polyflex harus dibuang karena tidak dapat digunakan kembali apabila sudah terpakai.

Baca juga: Cara Menambah Followers Instagram dengan Cepat dan Terpercaya

Perbedaan Sablon dan Karakter Plastisol

Perbedaan Sablon Polyflex dan Sablon Plastisol yang Wajib Diketahui
source: www.hygmatic.com

Karakter dari sablon plastisol adalah sablon yang terbaru dan lebih mutakhir. Plasisol disebut juga sebagai jenis sablon digital yang menggunakan tinta khusus tekstil, berbahan dasar minyak. Biasanya jenis sablon plastisol ini cocok digunakan untuk desain raster atau detil yang terbentuk dari titik-titik kecil. 

Sablon plastisol membutuhkan proses lebih rumit dibandingkan dengan sablon polyflex, karena harus melalui pengulangan dalam proses pemberian tinta pada media kaos. Proses pengeringan sablon plastisol juyga membutuhkan waktu lebih panjang, karena tinta yang bersifat pekat.

Sablon kaos plastisol membutuhkan alat bantu seperti hairdryer atau hotgun untuk mengeringkan tinta, serta mesin press. Perbedaan terakhir adalah, sisa tinta plastisol bisa disimpan dalam wadah untuk digunakan kembali nantinya. 

Jika menginginkan jenis sablon berwarna cerah dan hasilnya maksimal, maka sablon jenis ini menjadi jawabannya. Karena warnanya cerah sehingga bisa disesuaikan dengan warna dasar kaos, dan bahkan telah menjadi sablon yang digunakan sebagai standar internasional, sehingga layak menjadi jenis sablon terbaik untuk dicoba.

Meski demikian, sablon jenis ini mudah mengelupas dan tidak tahan panas. Sehingga perlu hati-hati dalam perawatannya.

Demikian tadi penjelasan mengenai perbedaan antara digital sablon polyflex dan plastisol yang wajib diketahui. Semoga bermanfaat!

Click to rate this post!
[Total: 1 Average: 5]